Informasi saat ini dikonsumsi oleh masyarakat luas, baik bersifat positif atau sebaliknya, yang terpenting bahwa jadikan informasi itu sebagai pembenahan dalam berfikir dan menentukan sikap untuk menghadapi masa depan yang cerah.

Google

Friday, November 23, 2007

Mendigitalkan Jawa dan Bali

Peta IndonesiaTeknologi geospasial informasi geografi sekarang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kemajuan teknologi komunikasi informasi. Berbagai model ponsel dan personal digital assistant atau PDA sekarang pun sudah mencangkokkan global positioning system atau GPS sebagai fitur tambahan di luar akses kecepatan tinggi teknologi 3G.

Untuk kondisi Indonesia, kehadiran peta digital berbasis informasi GPS yang diperoleh dari satelit secara bebas memberikan makna yang berbeda dan tidak hanya sekadar penunjuk arah suatu alamat tertentu. Banyak peluang dan kesempatan untuk mengembangkan kehadiran teknologi GPS ini, terutama berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas menggunakan kendaraan di jalanan.

Kita boleh berbangga karena, sejak tahun 1999, PT Ratnacahaya Nusawiria yang berpusat di Bandung, Jawa Barat, mampu mengembangkan sistem aplikasi navigasi berbasis GPS yang tak kalah canggih dengan aplikasi sejenis, seperti buatan Mapking, NaviFone, atau Solomap, yang sekarang terpasang di beberapa ponsel yang memiliki fitur GPS.

Disebut sebagai Nusamap dan dijual dengan harga Rp 1.750.000, aplikasi navigasi ini mampu memberikan detail rinci peta Jawa dan Bali serta memberikan detail jalan, gang, dan lainnya di kota-kota utama, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Bandung.

Yang menarik dari aplikasi Nusamap ini adalah metode pengaktifannya yang harus dilakukan dengan mendaftarkan aplikasi yang dibeli melalui e-mail untuk memperoleh aktivasi aplikasi Nusamap. Cara ini dilakukan untuk melindungi aplikasi dari pembajakan dan pada sistem tertentu, seperti pada perangkat PDA ponsel buatan Dopod, aktivasi dilakukan dengan mencocokkan international mobile equipment identity (IMEI).

Sederhana

Penggunaan Nusamap juga sederhana dan tidak rumit. Cukup dengan sentuhan pada layar PDA, akan muncul berbagai menu untuk mencari alamat, memperoleh informasi kecepatan kendaraan, dan berbagai menu lainnya untuk mengendalikan Nusamap.

Yang membingungkan adalah kalau mencari nama jalan di kota sebesar Jakarta, misalnya, yang terlalu banyak menggunakan nama jalan yang sama seperti Jalan Anggrek yang berada di dalam kompleks-kompleks perumahan. Sistem penamaan jalan di kota besar di Indonesia memang masih perlu penataan agar aplikasi seperti Nusamap bisa berfungsi secara tepat guna.

Walaupun masih ada beberapa persoalan, seperti letak Candi Tikus di Trowulan, Jawa Timur, yang meleset 5 kilometer dari posisinya, aplikasi Nusamap buatan anak bangsa ini perlu mendapat dukungan semua pihak.

Dengan demikian, kita akan memiliki peta digital Indonesia yang utuh dan lengkap serta dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari berwisata sampai meningkatkan aktivitas ekonomi. Dengan Nusamap, setidaknya kita tidak nyasar atau salah jalan.

No comments: