Informasi saat ini dikonsumsi oleh masyarakat luas, baik bersifat positif atau sebaliknya, yang terpenting bahwa jadikan informasi itu sebagai pembenahan dalam berfikir dan menentukan sikap untuk menghadapi masa depan yang cerah.

Google

Wednesday, January 9, 2008

Tes & Teknologi - VISTA WATCH

Windows Vista untuk kalangan korporat telah resmi masuk ke pasar Indonesia pada tanggal 7 Desember 2006 kemarin. Sebelum peluncuran ini terdapat beberapa perusahaan yang diberi kesempatan pertama oleh Microsoft untuk mencoba Vista. Apa saja perusahaan tersebut. Simak artikel berikut ini.

Image
Setiap kali akan meluncurkan secara resmi sebuah produk baru ke pasaran, Microsoft memberi kesempatan kepada para pengguna dan pelanggannya untuk mencoba produk tersebut terlebih dahulu.

Begitu pula untuk Windows Vista. Terdapat dua versi Beta, yaitu Vista Beta 2 dan Release Candidate 1 (RC1) yang dapat dicoba publik untuk diuji coba. Untuk mendapatkan dua versi beta di atas, pengguna dapat men-download-nya dari website Microsoft. Selain dengan cara men-download, publik di Indonesia bisa mendapatkannya dari majalah CHIP (Beta 2 dibundel pada edisi Juli 2006 dan RC1 pada edisi Oktober 2006).

Program di atas lebih ditujukan untuk end-user. Untuk kalangan korporat atau pebisnis, Microsoft memiliki sebuah program yang bernama Rapid Deployment Program (RDP). Program ini ditujukan bagi customer korporat Microsoft untuk mencoba Vista sebelum diluncurkan secara resmi. “Korporat membutuhkan sistem operasi yang memungkinkan adanya kontrol dan manajemen yang kuat terhadap end-user, lebih cepat, tangguh, dan aman, serta lebih mudah operasionalnya. Hal ini yang akan menjadi faktor utama adopsi Vista menggantikan Windows XP di kalangan korporat,” demikian dikatakan Hermawan Sutanto, Product Marketing Manager Microsoft Indonesia.
Image
Terpilih : Tony Chen, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, bersama para perwakilan perusahaan peserta RDP pada saat peluncuran Windows Vista untuk korporat.


Selain Vista, produk baru Microsoft lainnya, yaitu Office 2007 dan Exchange 2007 juga termasuk dalam program ini. Tidak semua perusahaan dapat mengikuti program ini. Microsoft memilih beberapa kandidat customer untuk mencoba ketiga produk ini. Untuk Vista, Microsoft memilih 4 perusahaan untuk mencoba mengimplementasikannya di lingkungan perusahaan masing-masing. Empat perusahaan tersebut adalah Lippo Bank, Mulia Group, Pertamina, dan Telkomsel.

Setelah terpilih, perusahaan-perusahaan tersebut dapat memulai uji coba Vista dengan dukungan penuh dari Microsoft. Windows Vista yang diuji coba adalah Vista RC1. Selain dukungan software, Microsoft juga menempatkan tenaga ahlinya untuk mendampingi customer tersebut dalam proses implementasi. Customer juga diperkenankan untuk mencoba apakah aplikasinya yang lama berjalan dengan baik di Vista. Hal ini dilakukan untuk menguji kompatibilitas Vista dengan aplikasi internal perusahaan yang sedang digunakan saat ini.

Untuk mengetahui lebih detail bagaimana 4 perusahaan ini mengeksplorasi feature-feature yang dimiliki Vista, Anda dapat menyimaknya dalam artikel ini.

Lippo Bank : Virtual PC
Lippo Bank yang memiliki 400 cabang di seluruh Indonesia dipilih Microsoft untuk mengikuti RDP mewakili lembaga perbankan di Indonesia. Sebagai lembaga yang melayani fungsi perbankan dengan tuntutan pelayanan "zero tolerance downtime", Lippo Bank sangatlah ketat dalam pemilihan software atau hardware. Kali ini Windows Vista mendapat kesempatan untuk di uji coba di bank yang berkantor pusat di Karawaci ini.

Sama seperti kebanyakan bank lainnya, Lippo Bank masih menggunakan beberapa aplikasi yang dibangun menggunakan Visual Basic dan Clipper (program berbasis 16 bit). Ternyata pada saat uji coba, aplikasi ini, ATM Network Manager, dan program lama lainnya tidak kompatibel dengan Windows Vista RC1. Sebelumnya, program-program di atas dapat dijalankan di Windows XP tanpa masalah. Sebagai solusi masalah ini, Windows Vista menyediakan feature Virtual PC. Feature ini mampu menghadirkan lingkungan sistem operasi lama seperti XP sehingga program-program lama dapat bekerja dengan baik di Vista.
Namun, Virtual PC hanya merupakan solusi sementara. "Bagaimanapun kami harus membangun ulang aplikasi yang ada agar kompatibel dengan Vista. Memang, kami tidak harus melakukannya sekarang karena terdapat Virtual PC sebagai solusi sementara," demikian dikatakan Eko Yulianto, IT Security Architecture & Planning Lippo Bank.

Feature Vista lainnya yang ikut diujicoba adalah Modular Images. Feature ini sangat mempermudah proses instalasi komputer-komputer baru di Lippo Bank yang terdiri atas tujuh konfigurasi hardware yang berbeda dan di tiap-tiap komputer
ini di-install aplikasi yang berbedabeda pula.

Mulia Group : USB Blocking
Mulia Group adalah perusahaan properti, pemilik, dan sekaligus pengelola beberapa gedung perkantoran, perumahan, pusat perbelanjaan, dan hotel di Indonesia. Kerahasiaan dan keamanan data merupakan tantangan bagi divisi IT Mulia Group. Dalam menjawab tantangan ini, mereka melakukan dua pendekatan.

Pendekatan pertama yaitu mengarahkan para pegawainya bekerja efektif dan efisien dengan wajib menyelesaikan tugasnya di jam kerja. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi karyawannya untuk membawa file perusahaan ke rumah. Yang kedua, memastikan data tidak dapat dipindahkan ke media eksternal apapun, termasuk melalui port USB. "Dengan pendekatan ini, kami juga memperkecil kemungkinan masuknya virus ke dalam sistem kami," demikian dikatakan Maryland Theresya, IT Manager Mulia Group.
Image
USB Blocking : Pengguna yang tidak berwenang tidak akan dapat mencuri file penting via port USB.


Setelah terpilih mengikuti RDP Vista, dua pendekatan di atas menjadi fokus utama uji coba. Hasilnya, para pegawainya dapat bekerja lebih cepat karena terbantu dengan adanya feature multitasking terbaru, pencarian data lebih cepat, browser IE7, dan interface baru yang memudahkan melihat informasi lebih baik. Dari sisi keamanan data, Security Policies yang dimiliki Vista mampu memblokir port USB untuk penyalinan data. Meskipun demikian, para karyawan Mulia Group masih dapat menggunakan port USB ini untuk keperluan selain penyalinan data, seperti untuk perangkat input.

Untuk kompatibilitas, hampir tidak ditemui masalah. Beberapa aplikasi yang digunakan perusahaan yang memiliki 4000 karyawan ini lulus uji kompatibilitas, termasuk software AutoCad yang digunakan di divisi Engineering.

Kendala kompatibilitas yang ditemui hanyalah pada software antivirus pihak ketiga dan driver printer. Microsoft menjanjikan kedua masalah ini akan teratasi di versi final Windows Vista.

Pertamina : Bitlocker
PT Pertamina adalah perusahaan BUMN yang bertanggung jawab mengelola minyak bumi dan gas negara. Fokus utama dalam penggunaan IT adalah keamanan data. Karena perusahaan ini memiliki wilayah operasi di berbagai tempat di seluruh Indonesia, para pegawainya seringkali harus bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Para pegawai yang mobile ini dibekali notebook untuk bekerja di lapangan. Banyak di antara notebook tersebut berisi data yang sangat penting, seperti hasil survei eksplorasi mineral di suatu wilayah. Dapat dibayangkan betapa besar kerugiannya bila data ini jatuh ke pihak lain.
Image
BITLOCKER : Dengan feature ini, data dan informasi penting tetap aman sekalipun hard disk Anda dicuri.

Feature Bitlocker-lah yang menjadi faktor ketertarikan Pertamina untuk mencoba Windows Vista di lingkungan perusahaannya. Bitlocker dinilai mampu melindungi data dengan melakukan enkripsi seluruh isi hard disk dan mengawasi akses sistem dari sejak proses booting. Dengan BitLocker, data di hard disk tidak dapat dibaca apabila dipindah ke komputer lainnya.

Hasil yang didapat selama masa uji coba cukup memuaskan. "Keamanan data adalah fokus utama di Pertamina. Microsoft Bitlocker mampu memenuhi apa yang kami inginkan dengan menjamin informasi dan data penting kami, tidak dapat dilihat oleh pihak lain sekalipun komputernya dicuri,” demikian dikatakan Triyadi Prayogo, Vice President, Business Systems and Information Technology PT Pertamina.

Untuk masalah kompatibilitas, Pertamina menguji aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang mereka miliki dijalankan di atas Windows Vista. Hasilnya aplikasi tersebut dapat dijalankan tanpa masalah.

Telkomsel : Business Desktop Deployment 2007
Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia, sejak awal telah merencanakan meng-upgrade Windows XP yang mereka gunakan sekarang ke Windows Vista. Gayung pun bersambut pada saat Microsoft menawarkan mereka mengikuti RDP Vista.

Proses upgrade ini tentu bukan hal yang mudah bagi perusahaan yang telah memiliki kurang lebih 4000 karyawan ini. Hal ini merupakan tantangan bagi divisi IT Telkomsel. Pada saat memulai RDP, mereka belum menyadari Vista memiliki tool yang dapat menjadi solusi dari tantangan yang mereka miliki. Adalah Microsoft Solution Accelerator for Business Desktop Deployment (BDD) 2007 yang akhirnya mereka temukan di Vista sebagai tool yang sangat membantu proses upgrade sistem di Telkomsel.
Image
BDD 2007 : Diagram tool-tool bantu yang mampu mengurangi kerumitan proses upgrade Vista skala besar.


BDD 2007 di Vista menawarkan panduan step by step, beberapa tool bantu, dan proses terprogram yang mampu mengurangi kerumitan proses upgrade Vista di lingkungan perusahaan besar atau enterprise. "BDD bukan hanya sekadar tool bantu, ia merupakan framework lengkap yang membuat kami lebih percaya diri untuk segera upgrade ke Vista," demikian dikatakan Iman Prastiadhi, IT Corporate System Development Telkomsel.

Berdasar hasil RDP ini, Telkomsel telah memutuskan untuk upgrade ke Vista pada tahun 2007. Kendala kompatibilitas yang ditemui tak menjadi ganjalan karena mereka yakin di Vista versi final semuanya akan teratasi.

Vista diadopsi lebih cepat dibanding XP?
Image
"Windows Vista akan diadopsi jauh lebih cepat daripada Windows XP," demikian menurut Hermawan Sutanto, Product Marketing Manager Microsoft Indonesia. Namun, berdasarkan data dari IDC, pernyataan di atas hanya berlaku bagi pasar retail. Para pengguna dari korporat tampaknya lebih berhatihati untuk segera mengadopsi Vista.

No comments: